sefrontal apa bisa bercerita di sini? semuanya? semua kehidupan ku? semua perasaanku sampai semua yang tidak penting dan membosankan?
aku tidak yakin, aku bilang aku tidak mempercayai siapa pun. Tapi aku melakukannya, bahkan lebih buruk. lebih dari hanya sekedar 'mempercayai'. aku menyalah gunakannya. entah untuk alasan apa. untuk mencari teman atau agar orang bisa memperhatikanku?
Senin, 10 Februari 2014
Senin, 30 Desember 2013
New ME
oke, I'm coming back. well, as long I still find nothing. But I wanna change and I hope it's good for me.
Jumat, 11 November 2011
Drama
I'm not sad because they have something I might not had. I'm very happy to see them like that. I know in the future there are, maybe something beautiful, or it's there beside me but I just can't see it.
Selasa, 08 November 2011
It's OKAY
WHAT HAPPENED??
apa yang sebenarnya terjadi mungkin lebih dari apa yang kita sadari. Aku, walau aku tau aku sering melakukannya. Aku melakukannya lagi. Aku menyesal, dan maaf.
Aku tak pernah yakin dengan apa yang aku rasakan, aku mengabaikannya dan menepisnya. Aku mungkin seharusnya tau apa yang terjadi. Tapi aku terlalu bodoh untuk mengerti semuanya.
Hingga aku yakin dengan apa yang aku rasakan, mungkin aku terlalu terlambat. Aku diujung batas waktuku. Dan saat aku ingin memulainya, menghampiri apa yang menurutku bisa membuatku bahagia, yang aku kira aku tak usah khawatir dengan apa yang akan aku hampiri karena ia akan terus ada di sana, saat aku ingin datang untuk menyambutnya.. dia memalingkan mukanya dan berbalik kembali dengan sesuatu yang baru. Dan aku dengan rasaku yang tinggi, dengan segala harap yang aku bawa, aku melihat wajahku begitu buruk, aku tau aku tak bisa mengendalikannya saat hatiku sangat ingin berteriak dan menangis. Aku harus tersenyum karena temanku menemui bahagianya.
Aku sadar akan pedulimu, tapi mungkin aku terlambat untuk berterima kasih. Aku tau aku tak pernah dengan benar mengucapkan terima kasih. Terima kasih. Untuk setiap hari-hari yang kau ciptakan, untuk semua hal tulus yang tak ku sadari, untuk kata-kata indah yang aku pikir bukan untukku, untuk hal-hal sepele yang kau perhatikan, untuk hal menyakitkan yang hari ini aku rindukan, untuk pernah menjadi kado indahku, terima kasih karena telah menjagaku, membuatku tertawa, menghargaiku, membuatku merasa ada, rasa ini, dan semua pelajaran yang kamu berikan.
Setiap hal yang pernah kita lewati bersama, setiap hal yang kamu lakukan aku baru mengerti hari ini. Mungkin ini hukuman bagiku, karena kamu ada di seluruh ruang di memoriku walau hanya sedikit-sedikit. Tapi karena itu, setiap kali aku melihat apa yang ada di memoriku, apa yang pernah aku lalui. kamu tau apa?...
Pulang ke rumah, tiba-tiba di tengah jalan hujan. Maaf karena bikin kamu kehujanan. Sebenernya hari itu keluargaku semuanya pergi dan aku ditinggal sendirian. tapi pas di depan rumah, sedikit terkejut karena aku liat sesuatu yang aneh dari kamu. Nada suara yang beda, ekspresi kamu yang tak sebodoh biasanya. Kamu serius. mengatakan hal seperti itu dengan serius?
Seven. Bodohnya karena hal itu kalian semua jadi mikir kalo dia mungkin bisa jadi kado terindah. Satu hari sebelumnya, aku sempet mikir, kamu temen baik ku, apa yang akan kamu lakukan? dari pagi aku nunggu, liat ke depan rumah, liat notif, tapi gak ada apa-apa. gak ada hal spesial yang mungkin terjadi di hari spesial. Aku mulai putus asa, tapi sore tante bilang kalo temen aku nelpon. Mereka bakalan datang!! seneng banget, tapi pas buka pintu, gak nyangka banget kamu ada di sana. Besoknya, ada hal besar yang aku ketahui. Dan itu membuat, aku tak membutuhkan dia untuk menjadi kado indahku.
Mungkin kamu liat sendiri seperti apa wajahku waktu itu. Seperti apa kecewaku. Wajah yang sangat buruk, aku sendiri tak ingin mengingatnya atau melihat tayangan ulangnya. hahaha. Tapi kamu bahagia, berbahagialah ;D
Walaupun sekarang gak ada lagi yang nemenin aku duduk kalo temen sebangku aku keluyuran gak tau kemana, gak ada lagi yang ngomong gak jelas, gak ada lagi yang nyengir-nyengir aneh kalo ketemu aku, gak ada lagi yang bilang kalo aku gak berhak suka dan nerima hal gitu dari dia, gak ada lagi yang maksa aku buat ngelakuin sesuatu, gak ada lagi orang yang terus-terusan ngejailin aku, gak ada lagi yang mau nganterin *ups :o semuanya masih baik-baik saja :)
Aku yang terlambat atau kita yang terlalu takut? kita sudah saling tau, tapi situasinya berbeda. Mungkin harus kaya gini jalannya, belajar~ belajar~ ambil hikmahnya aja. Jangan nyesel sama apa yang udah terjadi, jangan keliatan sedih lagi. Kamu udah nemuin kebahagian kamu. Gak banyak alasan yang bisa bikin kamu sedih kan?
Aku juga bakal berusaha jauhin kata 'galau' , berusaha ngubah 'gue' jadi 'aku'. Gak akan sedih lagi dengan hal-hal yang gak penting. Bakal berusaha banggain mamah, dan jadi cewe baik-baik. ;)
Fake smile, when meet you.
apa yang sebenarnya terjadi mungkin lebih dari apa yang kita sadari. Aku, walau aku tau aku sering melakukannya. Aku melakukannya lagi. Aku menyesal, dan maaf.
Aku tak pernah yakin dengan apa yang aku rasakan, aku mengabaikannya dan menepisnya. Aku mungkin seharusnya tau apa yang terjadi. Tapi aku terlalu bodoh untuk mengerti semuanya.
Hingga aku yakin dengan apa yang aku rasakan, mungkin aku terlalu terlambat. Aku diujung batas waktuku. Dan saat aku ingin memulainya, menghampiri apa yang menurutku bisa membuatku bahagia, yang aku kira aku tak usah khawatir dengan apa yang akan aku hampiri karena ia akan terus ada di sana, saat aku ingin datang untuk menyambutnya.. dia memalingkan mukanya dan berbalik kembali dengan sesuatu yang baru. Dan aku dengan rasaku yang tinggi, dengan segala harap yang aku bawa, aku melihat wajahku begitu buruk, aku tau aku tak bisa mengendalikannya saat hatiku sangat ingin berteriak dan menangis. Aku harus tersenyum karena temanku menemui bahagianya.
Aku sadar akan pedulimu, tapi mungkin aku terlambat untuk berterima kasih. Aku tau aku tak pernah dengan benar mengucapkan terima kasih. Terima kasih. Untuk setiap hari-hari yang kau ciptakan, untuk semua hal tulus yang tak ku sadari, untuk kata-kata indah yang aku pikir bukan untukku, untuk hal-hal sepele yang kau perhatikan, untuk hal menyakitkan yang hari ini aku rindukan, untuk pernah menjadi kado indahku, terima kasih karena telah menjagaku, membuatku tertawa, menghargaiku, membuatku merasa ada, rasa ini, dan semua pelajaran yang kamu berikan.
Setiap hal yang pernah kita lewati bersama, setiap hal yang kamu lakukan aku baru mengerti hari ini. Mungkin ini hukuman bagiku, karena kamu ada di seluruh ruang di memoriku walau hanya sedikit-sedikit. Tapi karena itu, setiap kali aku melihat apa yang ada di memoriku, apa yang pernah aku lalui. kamu tau apa?...
Pulang ke rumah, tiba-tiba di tengah jalan hujan. Maaf karena bikin kamu kehujanan. Sebenernya hari itu keluargaku semuanya pergi dan aku ditinggal sendirian. tapi pas di depan rumah, sedikit terkejut karena aku liat sesuatu yang aneh dari kamu. Nada suara yang beda, ekspresi kamu yang tak sebodoh biasanya. Kamu serius. mengatakan hal seperti itu dengan serius?
Seven. Bodohnya karena hal itu kalian semua jadi mikir kalo dia mungkin bisa jadi kado terindah. Satu hari sebelumnya, aku sempet mikir, kamu temen baik ku, apa yang akan kamu lakukan? dari pagi aku nunggu, liat ke depan rumah, liat notif, tapi gak ada apa-apa. gak ada hal spesial yang mungkin terjadi di hari spesial. Aku mulai putus asa, tapi sore tante bilang kalo temen aku nelpon. Mereka bakalan datang!! seneng banget, tapi pas buka pintu, gak nyangka banget kamu ada di sana. Besoknya, ada hal besar yang aku ketahui. Dan itu membuat, aku tak membutuhkan dia untuk menjadi kado indahku.
Mungkin kamu liat sendiri seperti apa wajahku waktu itu. Seperti apa kecewaku. Wajah yang sangat buruk, aku sendiri tak ingin mengingatnya atau melihat tayangan ulangnya. hahaha. Tapi kamu bahagia, berbahagialah ;D
Walaupun sekarang gak ada lagi yang nemenin aku duduk kalo temen sebangku aku keluyuran gak tau kemana, gak ada lagi yang ngomong gak jelas, gak ada lagi yang nyengir-nyengir aneh kalo ketemu aku, gak ada lagi yang bilang kalo aku gak berhak suka dan nerima hal gitu dari dia, gak ada lagi yang maksa aku buat ngelakuin sesuatu, gak ada lagi orang yang terus-terusan ngejailin aku, gak ada lagi yang mau nganterin *ups :o semuanya masih baik-baik saja :)
Aku yang terlambat atau kita yang terlalu takut? kita sudah saling tau, tapi situasinya berbeda. Mungkin harus kaya gini jalannya, belajar~ belajar~ ambil hikmahnya aja. Jangan nyesel sama apa yang udah terjadi, jangan keliatan sedih lagi. Kamu udah nemuin kebahagian kamu. Gak banyak alasan yang bisa bikin kamu sedih kan?
Aku juga bakal berusaha jauhin kata 'galau' , berusaha ngubah 'gue' jadi 'aku'. Gak akan sedih lagi dengan hal-hal yang gak penting. Bakal berusaha banggain mamah, dan jadi cewe baik-baik. ;)
Fake smile, when meet you.
Jumat, 14 Oktober 2011
Rabu, 27 April 2011
Start with Dream end with Tears
Berawal dari sebuah mimpi. Semoga saja tak selamanya jadi mimpi dan sebuah khayalan. Karena aku ada, kamu ada dan aku tau perasaan ku nyata.
Part 1
(Prolog)
Gue gak tau, apa kita punya sebuah hubungan atau apa. Gue ngerasa hati kita deket, tapi lo belum ngomong apa-apa tentang perasaan lo, dan gue bingung. Kita gak pernah ngomongin ini sebelumnya.
Suatu hari, temen gue yang gak diduga-duga datang ke gue dan ngomong kalo lo sakit.
Wiwi : “ci, nauvan sakit tuh!”
Gue : (dalam hati) “lah, kok ke gue?dia tau darimana klo gue kenal sama nauvan? ”
“Hah, kenapa? Dia dimana sekarang?”
Langganan:
Postingan (Atom)