Cheer Me Up!

Harus berapa kali aku bilang?
Kalian lebih beruntung dari pada aku.
sudah terlalu pedih melihat lukaku sendiri.
Maafkan aku kawan, tapi aku mohon, BERSEMANGATLAH!!

Bahkan mungkin, aku ada di dunia ini atau tidak. dia sama sekali tidak peduli.

Never Klimaks #episode 3

5 minggu gue udah basi diem di rumah. Sekolah gue memutuskan untuk meliburkan para peserta didik mereka, entah kenapa, padahal gue pikir lebih baik sekolah. Dengan alasan agar anak-anak didik mereka lebih bisa mendalami ilmu agama di pesantren di bulan Ramadhan itu. uuuhhh, itu membosankan. Apa mereka ngga mikir ya? anak-anak sekarang kan udah pada "pinter". Dan sepertinya kebanyakan dari murid menghabiskan waktu 5 minggu itu dengan percuma..

hah?

KECEWA??

HA.HA. ngga.

kalian pikir apa?

Maaf

maaf, aku menyesal hadir lagi. seharusnya aku lebih mengerti dan faham. seharusnya aku tetap pada pendirianku semula. maaf telah merusak hari-harimu. 

maaf.

Tears of My First

"I Think It was The Bad Day, But in The Last..."

 

postingan ini, gue masih inget setiap detil kejadian yang gue alamin. semuanya tergambar jelas. ini pertama kalinya gue ngomong sama dia, ya.. walaupun gak langsung. tapi gue cukup puas, dengan kata-kata manis yang dia ucapkan, walaupun bukan buat gue. tapi gue seneng. ini awal dari malam-malam selanjutnya yang kita lewatin.malam-malam dimana gue harus nunggu sampai malam larut (ya, itu hal bodoh yg gue lakuin), malam-malam dimana cuma ada kata-kata sederhana tapi sempurna, malam-malam yang gue rasa dihadiahkan buat gue, malam-malam yang singkat namun melekat.

oh ye?

emang lo pikir dia sehebat apa sih di mata gue, sehingga gue mau lakuin sesuatu buat dia kaya gitu?
emang bukan kata yang benar-benar tajem, itu sebuah kalimat sederhana yang hanya terdiri dari 4-5 kata.
tapi, GUE GAK SUKA DIGITUIN. gue ngelakuin itu karena GUE, GUE. BUKAN DIA, bukan. gue ngelakuin itu sesuai apa yang gue mau, emang lo pikir gue cewe apaan, heh?

DIA GAK SPESIAL, apa perlu gue tekankan?
D-I-A.N-G-G-A.S-P-E-S-I-A-L.