Tears of My First

"kamis malam yang entah tau knpa shabat gue nadia ngestat "semoga esok akan jauh lebih baik" dan gue komen dgn agak kurang nyambung "esok akan terjadi sesuat (mamalemon)".

keesokan harinya..

Pagi-pagi banget banget jelas ngga ada sesuatu yang spesial terjadi, hanya saja ada sesuatu yg terjadi. Gue bangun seperti biasa, mandi, makan, berangkat sekolah dan nyampe sekolah.. belum ada yang spesial kawan, tapi gue berharap.
ternyata sahabat gue (nadia) yang mungkin bisa dibilang beruntung atau apalah jika versi dia, tapi gue yakin kawan, dia merasakan jantungnya berdegup cepat, kakinya gemeter, mukanya bengong (gak percaya dengan apa yang dia liat). cwo yang dia puja-puja berada di sana, duduk bersama teman-temannya,berbaju olahraga. Tapi sayangnya sahabat gue itu tidak bisa melakukan hal yang lain selain melihatnya dari belakang #tragis.

Sebenernya gue lebih tragis, gue gak bisa ketemu .. lebih tepat melihat pangeran beruang gue (yg jelas-jelas ngga mirip beruang dan jelas-jelas ngga peduli sma gue) dikeadaan dan tempat biasa karena sesuatu terjadi. Sampai-sampai jam pelajaran pun berakhir, kelasnya dia udah bubar, di dalam kelas gue liat keluar, gue was-was but all iz well ,gue bilang. Dia tak kunjung terlihat. kelas gue akhirnya selesai kawan, gue keluar berniat untuk pergi ke masjid, tapi beberapa langkah dari kelas sesuatu yang serius terjadi yang harus segera gue bereskan.Tapi ternyata..kau ada yang memiliki (SALAH. kembali!!) tapi ternyata saat keaadan mendesak gue untuk berbalik arah dan kembali,* dia sedang berdiri di depan kelasnya bersama temen-temen dia(pake efek cahaya), beberapa langkah lagi kawan! beberapa langkah lagi. Apa boleh buat, keadaan memaksa, dengan terpaksa gue berbalik arah, berat, cuma liat dia dari belakang, berat, beberapa langkah lagi. Dalam hati gue bilang "maafkan aku, tunggulah aku nanti, aku akan kembali"(dengan senyuman manis gue).
Gue bergegas pulang ke rumah buat nyelesain masalah gue, dan kembali dengan segera. Tapi
dia sudah tak berada di sana kawan, dramatis. Gue (ala sinetron) liat tempat berdiri dia yang tadi. tragis. Dia ngga nunggu gue (emng dia dngr suara hati gue apa?). Sudahlah! lupakan!
Memang pada awalnya niat gue balik lagi ke sekolah bukan buat nemuin dia, tapi gue mau les fisika sama sobat-sobat gue (nadia, acid, dina) dan nisa juga.
beberapa materi fisika kemudian..

Gue pun pulang ke rumah, ternyata mamah mau ada pertemuan menyangkut pekerjaannya malam ini, gue ditinggal lagi, tapi itu sudah biasa akhir-akhir ini. Tapi yang disayangkan, mamah bawa laptop yang satu-satunya alat online yang nyaman karena comp gue udah perlu di lem biru. Ah, malang. akhirnya gue cuma bisa On di hp gue, dan oh my God.. di pembitahuan gue di fb ada nama dia ******** ******* tapi ternyata bukan ke dinding gue, tapi ke **** yang dimana gue juga ikut bergabung di sana. Gue liat beranda, nama dia lagi. Lalu apa artinya semua itu kawan?? DIA ON !! OOhh, apa yang harus gue lakuin? gue ngga bisa chat di hp, atau ngirim sesuatu ke ****. Gue panik, gue ngga bisa diem, gue geliat-liat kya ulet, gue guling-guling di kasur, gue gigit-gigitin hp gue dan segala yg gue pegang dan yang lebih mengenaskan..
gue lakuin semua itu. Parah, pasrah. Gue mulai gila.. kesempatan yang gue tunggu-tunggu sirna, gara-gara laptop ngga ada ?? gue coba tenangin diri, sampai akhirnya waktu menunjukan pukul 21.35 mamah pulang. Laptop gue balikk.. (harusnya seneng karena mmh pulang). Gue diem. Basa-basi sama mamah. Pura-pura tidur. Mamah pergi ke kamarnya..

dan...

saatnya beraksi..
(ala pahlawan bertopeng shincan). Tapi jujur, gue ragu. Buat apa gue buka fb di laptop? toh dia belum tentu masih On. Hati kecil gue bilang " tak apa, cobalah!" , gue nurut.
gue buka fb ngga ada yang spesial, mereka (**** di Fb) masih aktif. Masih terlihat bekas dia chat sama temen-temennya (ada temen gue juga), tak apa gue pikir,
gue chat temen gue " *** ****** ***** **? "
dia bilang "*****************"
dan.. bla..bla .. bla .. kemudian..
tiba-tiba ada yang lain nimbrung (sebenernya gue yang nimbrung), ITU DIA. dengan kalimatnya yang manis.. aaahhh..

dia masih on kawan, ternyata dia masih on.
Gue lupa ng-ONin daftar onlinenya dia (karena waktu itu gue udah pesimis kawan) ..gue dan dia, dan temen gue yang seharusnya mengerti.. CHAT. nothing spesial. tapi rasanya " seperti bernapas dengan udara tak beroksigen", nyesek.
tak terlalu lama, bukan kalimat-kalimat yang berarti, hanya ocehan-ocehan kecil. Tapi gue inget trus. Sampai akhirnya, dia Off duluan..dia pamit, ngingetin gue buat tidut, oohhh I'm melting. "selamat tidur beruang.."(klimat yang tak bisa gue sampai kan)
Jujur gue ngga bisa tidur, kebayang trus..
"kamu suruh aku tidur, tapi gimana bisa tidur jika tiap kali aku menutup mata wajahmu yang selalu muncul"




postingan ini, gue masih inget setiap detil kejadian yang gue alamin. semuanya tergambar jelas. ini pertama kalinya gue ngomong sama dia, ya.. walaupun gak langsung. tapi gue cukup puas, dengan kata-kata manis yang dia ucapkan, walaupun bukan buat gue. tapi gue seneng. ini awal dari malam-malam selanjutnya yang kita lewatin.malam-malam dimana gue harus nunggu sampai malam larut (ya, itu hal bodoh yg gue lakuin), malam-malam dimana cuma ada kata-kata sederhana tapi sempurna, malam-malam yang gue rasa dihadiahkan buat gue, malam-malam yang singkat namun melekat. 

ya, Dan semua itu berakhir begitu saja saat dia gak bisa datang lagi. hari demi hari, minggu demi minggu gue nunggu, gue gak bisa lakukan apapun. gue cuma tau sedikit kabar dari dia, gue gak bisa lagi mengatakan apa yang pengen gue katakan, gue nunggu, begitu terasa lama. sampai akhirnya dia kembali, tapi apa yang gue dapat? dia berubah, semua itu tak dapat terulang lagi, semua terasa berubah walaupun dia mencoba menutupinya. memang terlihat tak mempunyai arti apa-apa. 

dan sekarang, gue cuma bisa duduk di sini, melihat dunia dia. dengan berita-berita yang sama sekali gak mau gue denger, dengan begitu banyak pertanyaan di benak gue, dengan hal-hal yang ingin gue ketahui tentang dia. gue cuma bisa diem. melihat dunia dia dan gue yang begitu berbeda, mendengar “dia” yang juga pengen sama dia. melihat dia lewat di hadapan gue setiap hari, tapi seperti tak ada yang pernah terjadi di antara kita. 


itu sakit jika mencoba mengingatnya lagi. itu sakit, jika melihat kenyataan yang terjadi.

ya, mungkin gak spesial buat kalian atau bahkan buat dia. tapi ini membekas di hati gue.