Too Late.

Hahay, ini adalah karya iseng-isengan gue. waktu itu klo gak salah lagi pelajaran B. Arab. hhoooaaam, pelajaran yang bikin gue pengen tidur, bukan karena gurunya yang membosankan tapi karena gue udah dari awalnya gak suka pelajaran ini, dan salahnya pelajaran kaya gini disimpan diakhir jam, setelah beberapa pelajaran yang sangat menguras dan memutar balikan otak, yaitu pelajaran matematika dan fisika.

Dan ini dia gambarnya !

 oke, sebenernya ini gambar agak menuangkan juga isi hati gue. eemmm... mau dijelasin gak gimana ceritanya?

 okey ko lo maksa (?) , gue bakal ceritain apa yg gue gambar ini. Bukan sekedar garis-garis yang tak braturan itu, bukan sekedar wajah yang absurd itu (wajah siapa nih?). tapi (ala presenter gosip itu loh), makna yang terdapat dalam setiap gores pensil itu (cielah).

 kalian lihat noda yg ada di dada si cewe itu? dia telah mengambil hatinya sendiri, dia tak ingin lagi memilikinya, dia terlalu lelah memiliki hati itu. hati yang selalu berdetak sangat cepat, berdetak dengan aneh. Cewe itu ingin memberikan hatinya kepada si cowo yg dia kira telah membuat hatinya seperti itu.

cewe : "ini, (memalingkan muka) ."

cowo :"hah? (kebingungan)

 si cowo kebingungan, dia gk ngerti apa2, dia gak langsung menyadari apa yg terjadi. Si cewe trus berusaha agar si cowo mau nerima hatinya itu.

 cowo: "maksudnya apa ini?"

cewe:"ambil sajalah! aku hanya memintamu mengambilnya."

cewe:"ayolah! ambil ini! "

dengan terpaksa cowo itu mengambilnya.

 cowo:"tapi..." cowo masih bingung, apa yg harus dia lakukan.

 tapi cewe itu pergi gitu aja, meninggakan hatinya ditangan cowo itu, pergi dengan luka di hatinya.
dan cowo itu masih terdiam memikirkan apa yg telah terjadi, apa maksud dari semua ini. lalu..

 cowo itu tau, kenapa si cewe ngasih hatinya ke dia. cowo itu mengejar si cewe. bukan, bukan dia ingin menolak hati itu, ia hanya ingin mengembalikannya, membuat luka hati cewe itu sembuh, mengobatinya dan merawatnya. Agar cewe itu tau bahwa dia sebenarnya bisa merasakan sesuatu yang indah dengan hatinya itu. bersama dia.

Tapi terlambat, si cowo terlalu lama berpikr, terlalu terlambat menyadari. cewe itu telah mati, mati dengan luka di hatinya. Cowo itu merasa menyesal. tapi itu sudah terlalu terlambat.

"Andai saja ada lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bersabar. Dan andai saja lebih singkat waktu yang dibutuhkan untuk mengerti, menyadari dan merasakan sesuatu. Mereka akan merasakan sesuatu yang indah tanpa perlu mengorbankan sesuatu yang berharga."

sorry klo ceritanya jelek.