Pagi itu, sekitar 2 minggu yang lalu. Pagi yang sulit buat aku. Saat aku rasa mereka benar-benar ingin menghancurkan ku (baca "Bad Week"). Pagi itu mendung, aku rasa para monster akan keluar, menghancurkan dunia dan merampas semua hal yang kumiliki. Aku benar-benar takut.
Aku duduk di pinggir ranjang kamar depan. Duduk terdiam dengan tatapan kosong. Aku benar-benar takut mereka merebut semuanya, sangat takut. Aku ingin menangis tapi aku menjaga penampilan ku untuk berangkat ke sekolah. Pagi yang mendung, dan aku sangat takut untuk pergi ke luar.
Lalu Bunda datang. Bunda nanya dengan lembut "kenapa? gak mau sekolah? mau pindah sekolah?" aku menggelengkan kepala. Aku juga tidak ingin benar-benar lari dari semua ini, aku harus menghadapinya. Tapi ku akui, hanya untuk sekedar berusaha menghadapinya pun sangat sulit. Bunda peluk aku. oke, kali ini aku gak bisa nahan tangis. Bunda nyanyiin Shalawat yang sering beliau nyanyiin juga waktu aku kecil. Aku seperti kembali menjadi seorang bayi kecil yang meminta pelukan ibunya. Bunda bilang "semuanya akan baik-baik saja, percayalah Allah pasti nunjukin mana yang salah dan mana yang benar." Bunda membuatku lebih merasa tenang.
Ya Allah, aku rela mereka lakuin semua itu, tapi please, jangan libatin Bunda dalam kebencian mereka. Aku gak rela bunda dibilang kaya gitu, mereka gak tau apa-apa! mereka gak tau seberapa hebatnya bunda! mereka tau apa sih?
Dan ya, air mata ku pun membasahi pundak Bunda. Aku menghapus air mata ku. Bunda tersenyum mengisaratkan "kamu pasti bisa, sayang!". Aku tersenyum membalas senyuman Bunda.
Aku harus siap, meskipun monster-monster itu benar-benar akan menghancurkan dunia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar